22 September 2012
Ada beberapa pertimbangan yang dapat menjelaskan mengapa harga berbeda antar-negara. Pertama, ada perbedaan dalam selera dan preferensi yang mempengaruhi permintaan. Ada perbedaan yang signifikan antara kebudayaan yang berbeda [Payer, 1988]. Hal ini berlaku untuk pilihan obat serta kuantitas obat (dosage) dan bentuk administrasinya. Kedua, ada insentif finansial yang mempengaruhi pilihan obat resep oleh dokter [Eisenstodt, 1992]. Hal ini dapat menentukan harga dan permintaan akan obat. Misalnya, di Amerika Serikat pengeluaran untuk obat hanya menjadi 8% dan pengeluaran total untuk pelayanan kesehatan, sedangkan di Jepang menjadi 30%. Ketiga, campur tangan pemerintah dan campur tangan pihak ketiga (perusahaan asuransi kesehatan) dapat mempengaruhi harga obat dan konsumsi obat [Danzon dan Kim, 1993]. Di banyak negara, ada regulasi pemerintah mengenai harga obat secara langsung atau tak langsung.
Dahulu industri farmasi dapat memprotes akan kebijakan pemerintah dalam bidang kontrol atas harga dengan argumen dari hak-hak asasi manusia. Para pasien berhak mengakses obat-obatan yang terbaik dan paling efektif dan hanya dokter berhak menentukan obat resep yang paling cocok dengan penyakit pasien. Sekarang yang ada faktor politik. Semakin lama semakin perlu bahwa industri farmasi membenarkan harga-harga obat yang dikena. Beberapa alasan tentang keuntungan pasar bebas belum dapat di terima oleh masyarakat. Big Pharma mengatakan bahwa sistem liberal di Amerika yang menentukan harga secara bebas di pasar farmasi akan mendorong atau menstimulasi industri farmasi Amerika Serikat menjadi juara dunia dalam bidang inovasi obat-obatan baru. Dengan demikian, mereka memperoleh lebih banyak uang untuk membayar biaya yang sangat tinggi dari penelitian dan pengembangan (R & D) karena selalu ada harapan bahwa obat-obatan baru akan menghasilkan laba yang tinggi. Oleh karena ini, peraturan-peraturan pemerintah yang sedikit demi sedikit mengontrol harga akan mengganggu inovasi dan pengembangan obat-obatan baru.
Ada beberapa argumen melawan pikiran ini. Pertama, sistem penentuan harga lewat pasar bebas sebetulnya tidak berlaku di Amerika Serikat. Sistem sekarang ada campuran dari pasar bebas dan campur tangan pemerintah [hybrid mix] untuk mengontrol harga-harga. Sayang bahwa kaum paling miskin sering kali mengalami situasi yang paling jelek karena kelompok para pembeli yang terbesar sering menuntut potongan harga atau diskon karena mereka dapat atau berkuasa untuk tawar-menawar. Hal ini dapat menjadi masalah politik. Sebagai jalan keluar lewat hubungan masyarakat (Humas), perusahaan-perusahaan farmasi menyediakan program-program khusus untuk memberi obat-obatan kepada kaum miskin yang tidak harus membayar apapun. Kedua, banyak orang Amerika Serikat merasa bahwa sistem harga sekarang kurang adil dan merata karena para konsumen obat di Kanada membayar harga yang jauh lebih rendah untuk obat yang sama dibandingkan apa yang dibayar oleh mereka. Sebetulnya, para konsumen Amerika sedang memberi subsidi kepada para konsumen Kanada yang menikmati keuntungan dari pengembangan obat-obatan baru yang sangat mahal.
Sumber : http://www.artikelekonomi.net
0 komentar:
Posting Komentar