Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

GERMANY TALENT "MARC STENDERA"

26 Februari 2013



"ELANG MUDA" PEMBAWA HARAPAN DI COMMERZBANK-ARENA



Musim 2012/2013 bisa dikatakan musim bergeliatnya aroma talenta-talenta muda lokal di kompetisi sepakbola Jerman. Talenta-talenta muda yang menjadi harapan kekuatan klub untuk jangka waktu yang panjang, tidak terkecuali bagi klub Bundesliga 1 yang bermarkas di Kota 'Bisnis & Ekonomi' Frankfurt, Eintracht Frankfurt. Perjalanan Eintracht Frankfurt di Bundesliga 1 2012/2013 sangat luarbiasa, bermaterikan pemain-pemain yang bisa dibilang tidak cukup familiar, namun mampu memberi kesan yang membahayakan bagi siapapun lawannya di kompetisi. Pemain muda semisal Sebastian Rode, Kevin Trapp, dan Sebatian Jung mampu memerankan permainan yang baik, belum lagi Sonny Kittel yang siap bersinar musim depan bersama The Eagles. Hanya itukah talenta lokal berbakat yang dimiliki Eintracht Frankfurt untuk mengarungi kompetisi Bundesliga 1 musim ini atau beberapa musim kedepan? Tidak!!. Tidak lama lagi di Commerzbank-Arena akan terlahir pemain-pemain lokal berbakat lainnya, Marc-Oliver Kempf, Marc Stendera, hingga Marvin Schwabe. Mengutip perkataan pelatih timnas Jerman saat ini, Joachim 'Jogi' Loew yang terkesan dengan 'Surga' pemain-pemain muda lokal bertalenta penghuni Commerzbank-Arena, "Mereka adalah pemain yang bekualitas untuk Jerman di masa depan". Sebuah sanjungan positif bagi potensi-potensi lokal yang akan terus berkembang bersama Eintracht Frankfurt maupun sepakbola Jerman.


Marc Stendera (17 tahun) salah satu talenta lokal penghuni Commerzbank-Arena, pemain Kessel, Jerman ini berposisi murni sebagai gelandang serang, namun bisa juga ditempatkan dikedua sisi sayap kanan/kiri penyerangan. Permainan yang baik diperagakan oleh Marc Stendera di tim Eintracht Frankfurt U-17 pada musim 2011/2012 dengan caps 22 dan 17 gol, sehingga pelatih Eintracht Frankfurt Armin Veh berkeputusan untuk menariknya di skuad utama Eintracht Frankfurt pada musim 2012/2013. Secara singkat Armin Veh memberi alasan atas keberaniannya memasukkan Marc Stendera ke dalam skuad utama Eintracht Frankfurt musim 2012/2013, "Anak itu (Marc Stendera) bisa melakukan tendangan", ungkap Veh singkat. Dibalik alasan Armin Veh tersebut memang Marc Stendera memiliki keunggulan naluri menyerang yang sangat tinggi, akurasi tendangan, kecepatan, akselerasi. dan dribble yang sangat baik sebagai sosok penopang serangan dari lini ke dua. Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt, Bruno Hubner pun memuji kemampuan pemain mudanya tersebut dan akan memberi warna berbeda dalam kompetisi penuh Bundesliga, "Kami percaya pada kalian (Marc Stendera & Marc-Oliver Kempf) yang memiliki apa yang dibutuhkan untuk membuktikan (kualitas) di Bundesliga". Kepala Pusat Keolahragaan & Kebugaran Eintracht Frankfurt, Armin Kraaz merasa senang dengan performa yang diperagakan oleh Marc Stendera baik skuad Eintracht Frankfurt U-19 ataupun timnas Junior Jerman, "Secara keseluruhan kami sangat kagum dengan kinerja dari pemain muda (Marc Stendera) di skuad junior Frankfurt. Kami tahu bagaimana Marc memainkan sepakbolanya, karena dia tidak memilki hambatan dalam menguasai bola, dan bekerjasama untuk tim".

Penampilan di musim 2012/2013, kendati menjadi bagian dari tim senior Eintracht Frankfurt, Marc Stendera masih menghabiskan waktunya saat ini untuk memperkuat Eintracht Frankfurt U-19 di kompetisi regional untuk kategori junior dengan 6 caps dan 5 gol. Karir di timnas junior Jerman bisa dibilang sangat menjanjikan, hal ini terbukti dengan membawa timnas Junior Jerman U-17 menapaki final dalam turnamen Piala Eropa 2012 U-17 di Slovenia sebelum akhirnya kandas di 'tangan' timnas junior Belanda U-17. Timnas junior Jerman U-17 dikalahkan timnas junior Belanda U-17 dengan skor 4-5 dalam adu penalti, dimana dari 5 penendang timnas junior Jerman U-17, hanya Marc Stendera yang gagal meng-eksekusi pinalti. Namun secara keseluruhan penampilannya bersama timnas junior Jerman U-17 di bawah asuhan Stefan Boger bermain sangat baik. Hingga musim 2012/2013, Marc Stendera total telah memperkuat timnas junior Jerman U-17 dan U-18 sebanyak 6 caps, dengan 3 gol, dan 2 assists.


Marc Stendera adalah salah satu talenta yang sangat menjanjikan bagi Eintracht Frankfurt, tidak mustahil pihak manajemen melalui Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt, Bruno Hubner segera menyodorkan durasi kontrak profesional hingga tahun 2015 kepadanya, "Kami ingin menjaganya dengan sangat ketat", ujarnya di sela-sela perpanjangan kontrak Marc Stendera bersama Eintracht Frankfurt. Satu demi satu muncul talenta-talenta berbakat yang kelak akan menopang kualitas sepakbola Jerman.


Nama : Marc Stendera


Lahir  : 10 Desember 1995/Jerman


Posisi : Gelandang Serang, Sayap Kanan/Kiri


Tinggi : 171 cm


Klub   : Eintracht Frankfurt/Eintracht Frankfurt U-19 (2012/2013)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "MAXIMILIAN ARNOLD"

25 Februari 2013


Kualitas dan Sejarah Bagi Vfl Wolfsburg




Sebuah judul yang sarat tanda tanya, namun jika dikaitkan dengan salah satu bakat yang diprediksi akan bersinar tidak akan lama lagi di kompetisi sepakbola Jerman akan didapat satu kesinambungan yang sangat menarik. Bisa dikatakan sebuah 'Berlian' yang jika terus di 'asah' dengan cara yang baik maka akan semakin 'berkilau' dan jelas akan menambah kualitas dari 'Berlian' tersebut. 'Berlian' yang terus menunjukkan kualitasnya bersama Vfl Wolfsburg.


'Berlian' itu adalah Maximilian Arnold (18 tahun), salah satu pemain lokal berbakat di Volkswagen Arena. Pemain kelahiran Riesa, Jerman ini mengawali karir juniornya bersama klub Dynamo Dresden sebelum akhirnya pindah ke Vfl Wolfsburg pada musim 2009/2010 dengan debut juniornya bersama Vfl Wolfsburg U-17 di kompetisi liga junior-B Wilayah Utara. Performa di kompetisi junior-A berkembang pesat sehingga tidak memakan waktu lama untuknya naik kasta ke tim Vfl Wolfsburg U-19 musim 2010/2011 pada kompetisi liga junior-A Wilayah Utara. Pada musim 2011/2012, dengan performanya yang tetap konsisten dengan mengantarkan Vfl Wolfsburg U-19 memimpin di tempat pertama klasmen akhir kompetisi liga junior-A Wilayah Utara, membuat pelatih Vfl Wolfsburg saat itu Felix Magath merasakan bakat yang sangat potensial di dalam diri Maximilian Arnold untuk menariknya ke tim utama Vfl Wolfsburg, dimana saat itu Maximilian Arnold berusia 17 tahun. Sangat menarik bila dicermati sosok Felix Magath yang bisa dibilang memiliki sifat skeptis terhadap pemain-pemain muda untuk diorbitkan, namun bukan berarti Felix Magath cenderung mengabaikan kualitas pemain muda potensial, lihatlah apa yang dilakukan terhadap Julian Draxler (saat melatih Schalke 04) hingga pada sosok Maximilian Arnold. "Maximilian adalah satu dari sedikit pemain yang punya kemungkinan melakukan debutnya di Bundesliga pada usia 17 tahun. Dia telah sering berlatih bersama kami dan meninggalkan kesan yang sangat baik". ujar Felix Magath.


Maximilian Arnold bisa bermain dibeberapa posisi, Sayap Kanan/Kiri, Gelandang Serang, Gelandang Tengah, maupun Penyerang. Namun posisi yang paling disukainya adalah sisi sayap kanan, "Saya merasa paling nyaman bermain di sisi kanan, karena saya dapat melakukan tusukan dan berusaha untuk bertumpu pada kaki kiri saya yang kuat", ujarnya disinggung tentang posisi idealnya. Dribbling, kecepatan, determinasi, passing, naluri mencetak gol, penempatan posisi, off the ball, semuanya adalah kelebihan yang sangat baik yang dimiliki pemain berpostur kurus ini. Gaya permainan Maximilian Arnold disertai dengan kondisi fisik mulai kulit tubuh dan kedua belahan pipinya, postur, hingga style rambutnya tersebut membuat banyak publik Vfl Wolfsburg meyetarakannya dengan pemain muda yang saat ini bersinar bersama timnas Jerman dan BVB Dortmund, Marco Reus. "Sesungguhnya, Hal tersebut telah sering terjadi pada saya. Dan saya mengakui bahwa saya sangat tersanjung dengan perbandingan tersebut, Marco Reus adalah pemain hebat. Tapi saya memiliki tujuan saya sendiri yang akan saya lakukan dengan segera. Selain itu juga, rambut saya tidak ditonjolkan untuk hal tersebut", ungkapnya saat menanggapi perbandingannya dengan Marco Reus.


Pada musim 2012/2013, sepeninggalan pelatih Felix Magath dari Vfl Wolfsburg, Maximilian Arnold tetaplah bagian dari tim utama Vfl Wolfsburg kendati masih diikutsertakan dalam tim Vfl Wolfsburg U-19 di kompetisi liga junior-A Wilayah Utara. Namun demikian performanya tidak lantas turun, terbukti bersama Vfl Wolfsburg U-19, Maximilian Arnold telah melesatkan 9 gol dari 13 caps nya dan mengantarkan Vfl Wolfsburg U-19 untuk sementara memimpin klasmen liga junior-A Wilayah Utara hingga pekan ke-16. Prestasi tersendiri yang terbilang berkesan bersama Vfl Wolfsburg adalah pada musim 2011/2012, dimana Maximilian Arnold berhasil membuat sejarah bersama klubnya sebagai pemain termuda Vfl Wolfsburg hingga saat ini yang melakukan debut profesionalnya di usia 17 tahun, 5 bulan, 30 hari, ketika Vfl Wolfsburg asuhan Felix Magath tersebut bertemu FC Augsburg di kompetisi Bundesliga 1 (26 November 2011). "Ini hanyalah sebuah langkah awal. Saya harus bekerja lebih keras lagi untuk mengembangkan kemampuan saya", ujarnya setelah mencetak sejarah bagi Vfl  Wolfsburg. Untuk urusan debut profesional, Schalke 04 boleh memiliki Julian Draxler, namun pendukung Vfl Wolfsburg bangga memiliki Maximilian Arnold "Wolfsburg-Draxler" (Julukan Maximilian Arnold). Dibalik itu semua, karya besar tersebut (Draxler dan Arnold) tetaplah milik 'The Monster' Felix Magath, pelatih dengan penuh kedisiplinan tinggi.


Karirnya bersama timnas junior Jerman, Maximilian Arnold telah memperkuat timnas Junior Jerman U-17, 18, dan U-19 dengan total 20 caps dan 3 gol yang disumbangkan hingga musim ini (2012/2013). Tidak menutup kemungkinan Vfl Wolfsburg akan mempertahankan Maximilian Arnold lebih lama lagi di Volkswagen Arena dengan melihat potensinya yang sangat besar. Sepakbola Jerman akan terus menghadirkan kejutan bagi penikmatnya terkait potensi pemain-pemain muda berbakat.



Nama               : Maximilian Arnold


Lahir                : 27 Mei 1994/Jerman


Posisi              : Gelandang Serang, Gelandang Tengah,
                         Sayap Kanan/Kiri, Penyerang


Tinggi              : 183 cm


Klub                : Vfl Wolfsburg/Vfl Wolfsburg U-19 (2012/2013)


Masa Kontrak : 30 Juni 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "FABIAN SPEISS"

10 Februari 2013


A FORGOTTEN TALENT




Sepakbola Inggris yang memiliki nilai atmosfer kompetisi tinggi bukanlah sesuatu yang asing saat ini bagi pemain lokal Jerman untuk berkiprah di Tanah Britania. Siapa yang tidak mengenal punggawa timnas Jerman semisal L. Holtby, P. Mertesacker, L. Podolski, Dietmar Hamann, dan Jurgen Klinsmann, mereka pemain lokal Jerman yang sebelumnya meniti karir di kompetisi sepakbola Jerman yang kemudian hijrah ke Tanah Britania. Tidak hanya pemain berlabel timnas, pemain-pemain muda masa depan Jerman pun saat ini berdatangan untuk mengembangkan karirnya di kompetisi sepakbola Inggris semisal Samid Yesil ,Thomas Eisfeld, dan S. Grabny. Secara keseluruhan pemain-pemain Jerman yang berkompetisi di Tanah Britania adalah poduk lokal dari kompetisi sepakbola Jerman, yang artinya mereka adalah pemain sepakbola yang 'dilahirkan' dari akademi klub internal di Jerman. Bagaimana seandainya terdapat pemain lokal Jerman yang berkiprah di Tanah Britania namun tidak 'dilahirkan' oleh akademi klub internal sepakbola Jerman melainkan oleh akademi internal salah satu klub Inggris, apakah ini merupakan sesuatu yang masih asing ditelinga para penikmat sepakbola Jerman saat ini?

Fabian Speiss (18 tahun), merupakan salah satu talenta lokal Jerman yang 'terlahir' dari akademi salah satu klub Britania yang merupakan kontestan League One, Notts County. Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini memiliki daya tarik tersendiri dimata beberapa petinggi atau manajemen Notts County, Kepala Akademi Notts County, Mick Leonard menyatakan bahwa Fabian Speiss memiliki bakat yang bagus, "Dia memiliki potensi. Dia adalah penjaga gawang muda terbaik yang pernah saya lihat. Dia memiliki banyak kemampaun dan perilaku yang baik, sosoknya sangat matang ditunjang postur fisik yang sangat besar memudahkannya untuk mengatur areal wilayahnya. Dia sangat berani dan mampu menendang bola dengan sangat baik. Saya tidak akan terkejut kalau seandainya ada salah satu klub besar menginginkannya". Manajer Notts County, Keith Curle berpandangan bahwa Fabian Speiss adalah penjaga gawang muda yang memiliki potensi yang baik jika terus ditangani dengan baik dan tidak ada alasan untuk menjadikannya penjaga gawang utama untuk Notts County, "Fabian Speiss sangat sempurna, dia memiliki tangkapan yang sangat baik, fisik yang baik, postur yang tinggi". Pernyataan positif juga terlontar dari pelatih keeper utama Notts County, Kevin Pilkington tentang kualitas Fabian Speiss, "Dia melakukan sesuatunya dengan sangat baik sejak banyak mendapat sorotan. Jika anda mendapatkan kesempatan, anda harus siap dan Fabs telah membuktikannya. Dia menangkap dengan sangat baik diumurnya yang masih 18 tahun, dan saya akan mencoba untuk membangunnya menjadi penjaga gawang yang lebih baik lagi".

Karir seniornya bersama Notts County masih terbilang baru, karena sebelumnya dia bukanlah penjaga gawang utama Notts County. Pada musim 2012/2013 dalam kompetisi  League One, Fabian Speiss baru merasakan 5 caps, dan semua caps tersebut didapatkannya setelah penjaga gawang utama Notts County, Bartosz Bialkowski mengalami cidera panjang di awal tahun 2013. Kesempatan awal yang didapatkannya akan menjadi modal untuk mendapatkan kepercayaan lebih dari manajer Notts County, Keith Curle. Potensi besarnya di klub medioker seperti Notts County bukan penghalang bagi klub-klub besar Premier League untuk segera mendapatkan tandatangannya, Manchester United yang sudah mengamati sejak lama melalui pemandu bakatnya, Arsenal, Manchester City dan Tottenham Hotspur yang juga mengirimkan langsung pemandu bakatnya dalam beberapa kesempatan saat Notts County menjalani pertandingan dikompetisi. Sinyal positif dari ke empat klub besar Inggris tersebut bagi Fabian Speiss masih terus 'menyala' ditengah pembicaraan kontrak lanjutan antara manajemen Notts County dan Speiss yang akan berakhir musim panas mendatang. Tidak dibayangkan, sosok A Forgotten Talent terlahir dari akademi klub Inggris, menambah warna berbeda tentang sepakbola Jerman.


Nama   : Fabian Speiss


Lahir    : 22 Februari 1994/Jerman


Posisi   : Goalkeeper


Tinggi  : 188 cm


Klub    : Notts County (Inggris-2012/2013)


Video  :



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "MAX MEYER"


2 Februari 2013


WHO'S THE NEXT SCHALKE 04 STAR?




Setelah era Manuel Neuer, Benedikt Howedes muncul era Lewis Holtby, Julian Draxler, dan pertanyaan terakhir kemudian "who's the next?". Itulah kalimat yang muncul khusus untuk salah satu klub peserta Bundesliga 1, Schalke 04. Pertanyaan itu sangat tepat diberikan saat ini, karena mengingat Schalke 04 butuh penerus pemain muda yang compatible bahkan lebih dari hasil pembinaan internalnya setelah Lewis Holtby hijrah ke salah satu klub penghuni Premier League, Tottenham Hotspur. Praktis ini membuat Julian Draxler kehilangan partnernya dalam menggalang serangan ke pertahanan lawan.

Publik Schalke 04 mungkin atau bahkan pasti akan menjawab, bahwa Max Meyer (17 tahun) adalah pengganti sepadan untuk kualitas seorang Lewis Holtby dalam waktu dekat. Pemain yang mengawali karir juniornya di Klub MSV Duisburg sebelum akhirnya pindah ke Schalke 04 pada tahun 2009 ini beroperasi murni sebagai gelandang serang, bahkan cenderung juga beroperasi sebagai winger dibekali kualitas teknik yang sangat baik. Meyer memiliki dua kaki yang sangat baik yang membantu menopang dalam setiap pergerakannya,  kontrol bola disertai akselerasi yang baik, memiliki kualitas baik dalam first touch, kemampuan atau insting tajam membuka dan memanfaatkan space atau ruang dalam penyerangan, kemampuan passing yang sangat baik, kecepatan yang baik, fisik yang sangat kuat, dan naluri untuk mencetak gol yang tinggi, semuanya ada di dalam sosok playmaker jenius dan kreatif ini. Schalke's Sporting Director, Horst Heldt mengatakan, "Meyer adalah salah satu talenta yang sangat menjanjikan di seluruh pelosok Jerman, dan mengapa kami segera tanggap untuk mengikat Meyer dengan kontrak jangka panjang hingga 2015. Sesegera mungkin Meyer akan  kami tarik ke tim utama, seandainya dia tetap konsisten dalam level tertinggi permainannya. Terbukti pula Meyer adalah pemain yang harus diwaspadai, dan jangan heran dia akan mewakili Schalke 04 dan Timnas Jerman pada level tertinggi".

Perkembangan karirnya di skuad muda Schalke sangat memukau, gol dan assists banyak terlahir darinya. Pada pertengahan musim 2012/2013, Max Meyer memastikan tergabung di skuad utama Schalke 04 karena performa apiknya saat training camp di Qatar awal paruh kedua mekipun saat ini masih resmi memperkuat skuad Schalke U-19 yang berkompetisi di kompetisi U-19 regional wilayah Barat yang sampai pekan ke-14, Meyer mengantarkan Schalke U-19 berada di posisi 1 klasmen sementara dengan 14 caps,11 gol, dan 7 assists yang menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak kedua setelah Tammo Harder yang juga rekannya di Schalke U-19. Prestasi Meyer lainnya untuk Schalke U-19 yaitu pada musim 2011/2012, Max Meyer, dkk berhasil mengantarkan Schalke U-19 sebagai juara pertama dalam turnamen U-19 mengalahkan Bayern Munchen U-19 dan menjadi juara utama kompetisi U-19 regional wilayah Barat di musim yang sama. Karir untuk timnas junior Jerman juga mengalami grafik yang baik, dimana Meyer total telah melakoni 25 caps dan 12 gol sampai saat ini bersama timnas junior Jerman (U-15, U-16, U-17). Pada tahun 2012 Meyer, dkk. hanya mampu membawa timnas Jerman U-17 ke final Piala Eropa U-17 sebelum dikalahkan oleh timnas junior Belanda U-17, namun kekalahan di partai final tersebut dapat ditutupi oleh Meyer dengan memperoleh gelar pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut. Kegemilangannya bersama timnas junior Jerman U-17 walaupun tanpa menghasilkan juara tersebut membuat Max Meyer memperoleh Medali Perak sebagai pemain muda terbaik ke dua Jerman tahun 2012 untuk kategori U-17 dalam prosesi Fritz Walter Medal.

Paruh musim kedua ini mungkin banyak yang ingin melihat kiprah talenta luar biasa dari Schalke 04 ini, apakah akan mengikuti jejak Julian Draxler yang melakukan debut perdananya di usia 17 tahun bersama Schalke 04 atau tidak, tapi yang pastinya Max Meyer telah menunjukkan kapasitasnya dan kualitasnya bahwa di usia yang sangat muda dia berhasil menembus skuad utama Schalke 04, dan musim depan adalah waktu yang tepat untuk melihatnya bagaimana Julian Draxler akan memiliki tandem yang sangat ideal. Well, Timnas Jerman cepat atau lambat akan membutuhkan sosok "Mad Max" (Julukan yang diberikan oleh pendukung Schalke 04 untuk Max Meyer)!!!! Good luck!!


Nama  : Max "Maximilian" Meyer


Lahir   : 18 September 1995/Jerman


Posisi  : Gelandang Serang, Winger


Tinggi  : 169 cm


Klub    : Schalke 04/Schalke U-19 (2012/2013)


Video  :




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "AMIN YOUNES"

2 Februari 2013


"DUPLIKASI" XHERDAN SHAQIRI BERDARAH 
JERMAN - LEBANON



Multikultural dalam Sepakbola Jerman saat ini sudah merupakan sesuatu hal yang biasa untuk dibicarakan. 'Persilangan' antara Ras Arya dengan Ras Multi Etnik lainnya menjadikannya sebuah pandangan bahwa tidak ada jarak pembeda yang jauh ketika seseorang terlahir dengan faktor keturunan memberikan dedikasi yang tinggi dalam lingkup sepakbola Jerman. Mario Gomez, Jerome Boateng, Lewis Holtby, Sami Khedira, adalah contoh beberapa pemain Jerman keturunan yang saat ini/pernah sukses berkiprah di kompetisi sepakbola Jerman. Selain mereka, di kompetisi sepakbola Jerman saat ini terdapat banyak pemain-pemain Jerman keturunan khususnya bakat muda yang mempunyai aktualisasi kemampuan yang baik, dimana banyak memberikan warna permainan dalam kompetisi. 

Amin Younes (19 Tahun), salah satu dari banyaknya pemain muda berbakat keturunan yang merumput di kompetisi sepak bola Jerman. Amin Younes yang terlahir dari Ibu berdarah Jerman dan Ayah berdarah Lebanon adalah pemain yang merumput bersama klub Bundesliga 1, Borussia M'Gladbach. Pemain yang sering beroperasi di sektor sayap kanan ataupun kiri ini mempunyai kualitas yang sangat spesial dimata pelatih Borussia M'Gladbach, Lucien Favre, "Dalam debutnya, Amin telah melakukan usaha yang bagus dalam beberapa pekan terakhir. Dia memiliki dribbling yang sangat luar biasa, pergerakan yang cepat, dan bisa melakukan sesuatu. Itu yang membuatnya menjadi lebih baik", ujarnya saat Amin melakukan debutnya musim lalu bersama Borussia M'Gladbach saat melawan Hannover 96. "Amin memiliki kualitas yang sangat baik dalam posisi dan situasi 'satu lawan satu' ", ujarnya kembali. Tidak dipungkiri dengan postur tubuh mini-nya, Amin Younes menjelma menjadi pemain yang diberkati dengan kualitas seni individual yang menawan, akselerasi, dribbling, baik dalam mempertahankan bola dan fight dalam merebut bola, kecepatan, bahkan kualitas dalam mencetak gol mampu dia buktikan. Tidak hanya Lucien Favre, rekannya di klub, Granit Xhaka pun memberikan pandangan positif tentang kualitas Amin Younes, "Anak itu bermain dengan sangat bagus. Dia mengingatkan saya akan sosok Xherdan Shaqiri yang merupakan rekan saya di timnas. Anak itu sungguh luar biasa. Dia mempunyai segalanya yang dibutuhkan oleh setiap pemain sepakbola.

Kemampuannya yang sangat baik membuatnya sering menjadi langganan timnas Junior Jerman sampai saat ini mulai dari U-17, U-18, U-19, dan U-20 dengan total 21 caps dengan sumbangan 6 gol, bahkan Federasi Sepakbola Lebanon melalui pelatihnya Theo Bucker (Jerman) terus merayu agar Amin Younes memperkuat timnas senior Lebanon. Untuk karirnya saat ini atau musim 2012/2013 di kompetisi sepakbola Jerman (Bundesliga 1), Amin Younes masih tercatat sebagai pemain di skuad utama Borussia M'Gladbach, walaupun sering bermain bersama Borussia M'Gladbach II dengan 10 caps dan 1 gol. Tapi tidak menutup kemungkinan awal paruh musim ini Amin Younes akan menjadi bagian penting tim utama Borussia M'Gladbach selepas cidera ligamen yang dialaminya, dan musim depan diharapkan akan menjadi titik awal puncak prestasi bagi dirinya dan Borussia M'Gladbach. Jika Granit Xhaka menyebut sosoknya sebagai "duplikasi" Xherdan Shaqiri, namun saya memberinya julukan sebagai "duplikasi" yang melebihi ex. Borussia M'Gladbach, Marko Marin. ^-^


Nama  : Amin Younes


Lahir   : 6 Agustus 1993/Jerman - Lebanon


Posisi : Winger Kanan/Kiri


Tinggi : 168 cm


Klub   : Borussia M'Gladbach (2012/2013)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "MARIAN SARR"


29 Januari 2013

"TANGISAN" DI BAY ARENA.... 
"KEGEMBIRAAN"  DI SIGNAL IDUNA PARK....




Mungkin itulah ungkapan yang dirasakan oleh salah satu klub Bundesliga 1, Bayer Leverkusen pada awal jendela transfer musim dingin 2012/2013. 'Kehilangan' pemain bertalenta yang kelak akan menjadi bagian inti dari tim utama merupakan suatu 'penyesalan' sekaligus pembelajaran yang sangat berharga bagi suatu klub. Dengan 'berat hati' Bayer Leverkusen melepas salah satu bakat potensialnya menuju Signal Iduna Park yang merupakan homebase dari BVB Dortmund. Manajer Umum Bayer Leverkusen, Wolfgang Holzhauser sangat menyayangkan dan mengkritik kepindahan pemain mudanya tersebut ke salah satu klub rivalnya tersebut, "Dia bisa mendapatkan uang lebih banyak dari kami ketimbang pemain muda lainnya yang telah ditransfer sebelumnya. Kami telah berusaha melakukan dan mencoba segalanya, itu bukanlah keputusan yang mudah bagi kami. Jika anda menginvestasikan 4 juta euro dalam sebuah pembinaan usia muda yang baik, maka anda juga pasti akan menginginkan untuk menuai 'hasilnya' (pemain muda). Tidak ada yang bisa kita lakukan saat ini selain menangisi kepergiannya", ungkap Holzhauser.

Marian Sarr (17 tahun), pemain bertalenta yang resmi menggunakan jersey 'Kuning - Hitam' pada awal bursa transfer musim dingin 2012/2013 dengan nilai transfer yang dirahasiakan oleh kedua belah pihak (Bayer Levekusen & BVB Dortmund). Marian Sarr merupakan pemain yang berposisi sebagai bek tengah, seperti halnya kemampuan secara umum yang dimiliki oleh pemain belakang berdarah Jerman, Marian Sarr memiliki kombinasi reflek antisipasi yang baik, fisik yang kuat dan postur yang tinggi menjadikannya dia sangat kuat dalam 'duel' di udara atau bola atas. Kedatangannya di Signal Iduna Park membuat Direktur Olahraga BVB Dortmund, Michael Zorc senang dan optimis bahwa Marian Sarr merupakan salah satu bek dengan bakat besar yang pernah hadir di sepakbola Jerman, "Marian Sarr memiliki bakat besar, dia sosok yang sangat kuat dalam permainan, namun terlebih dahulu kami ingin mengembangkan potensinya di skuad muda yang kami miliki" ujar Zorc.

Sebelum ke BVB Dortmund, Marian Sarr telah memperkuat skuad Bayer Leverkusen II sebanyak 10 caps yang terhitung pada musim 2012/2013. Sedangkan karirnya di tim junior Jerman (U-15, U-16 dan U-17) hingga akhir tahun 2012, Marian Sarr telah memperkuat sebanyak 23 caps dan 2 gol yang telah diciptakannya. Tidak menampik dari beberapa sisi, dimana bahwa Bayer Leverkusen merupakan salah satu klub yang memiliki visi dan misi yang baik dalam program pengembangan usia mudanya (talenta lokal), dan di satu sisi lainnya BVB saat ini adalah klub yang memiliki objektifitas faktual bagaimana menghasilkan suatu pemain bintang masa depan (khusus talenta lokal) tanpa harus mengeluarkan nilai dalam jumlah besar, dan tentunya juga tidak mengesampingkan unsur-unsur prestasi didalamnya. 


Nama : Mariann Sarr


Lahir   : 30 Januari 1995/Jerman


Posisi  : Bek Tengah


Tinggi  : 187 cm


Klub   : BVB Dortmund / Youth Team (2012/2013)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GERMANY TALENT "MATTHIAS GINTER"

26 Januari 2013


PARTNER IDEAL MATS HUMMELS UNTUK 
DIE NATIONALMANNSCHAFT?




Menelirik sejenak klasmen Bundesliga 1 diparuh musim pertama 2012/2013 memunculkan beberapa kejutan yang disajikan oleh klub-klub yang awalnya tidak diperhitungkan dalam meraih hasil yang maksimal di kompetisi teratas liga Jerman, selain Eintracht Frankfurt dan FSV Mainz, SC Freiburg adalah klub yang juga memberikan 'perlawanan' yang sengit dalam kompetisi bahkan melangkahi klub 'tradisi' semisal HSV Hamburg, VfL Wolfsburg, ataupun Weder Bremen. Pada paruh musim pertama kompetisi Bundesliga 1 2012/2013, klub asuhan pelatih muda Christian Streich menempati posisi ke-6 klasmen sementara. Prestasi sementara ini merupakan kerja keras Christian Streich dalam merubah pola permainan anak asuhannya menjadi lebih efisien dan berkarakter. Perubahan yang dilakukannya tidak hanya mengenai konsep taktis, tapi juga mengakar pada perubahan komposisi individual.

Matthias Ginter (19 tahun), bakat muda yang ikut merasakan perubahan yang dilakukan Christian Streich. Berbekal kemampuan yang mumpuni selama bermain di SC Freiburg U-19 membuat Christian Streich tidak ragu-ragu menempatkan Matthias Ginter sebagai pemain utama dalam timnya sejak awal kepelatihannya, yang menyelamatkan FC Freiburg dari 'zona merah' musim 2011/2012. Matthias Ginter, dengan nama yang terbilang cukup asing bagi penikmat sepakbola Jerman, tapi dia merupakan pemain muda yang sangat berharga bagi pendukung SC Freiburg, pemain yang saat ini masih mencatatkan rekor sebagai pemain termuda SC Freiburg yang mencetak gol ketika berumur 18 tahun 2 hari, dimana kala itu FC Freiburg bertemu FC Augsburg musim 2011/2012. Matthias Ginter merupakan pemain yang beroperasi dijantung pertahanan sebagai Bek Tengah yang memiliki kemampuan areal ability dan respon yang sangat baik dalam menjaga area pertahanan, kemapuan 'bertarung' di udara yang baik dengan postur fisik tinggimya, dribbling yang terbilang cukup baik juga bagi seorang pemain bertahan. Bukti nyata kemampuan Matthias Ginter di lapangan selain mengantarkan SC Freiburg menempati posisi yang lebih baik di klasmen sementara, SC Freiburg juga diantarkannya menjadi klub ke dua dengan jumlah kebobolan paling sedikit sampai pekan ke-18 dibawah Bayern Munchen. Tidak memakan waktu lama, pihak FC Freiburg melalui  Direktur Olahraga, Dirk Dufner memberikan opsi perpanjangan kontrak jangka panjang kepadanya hingga Juni 2015. Medali Emas untuk pemain muda terbaik Jerman 2012 kategori U-18 dalam acara penghargaan Fritz Walter Medal layak didapatkan oleh anak pasangan Thomas dan Rita Ginter ini. Lonjakan prestasi tersendiri itu menjadikannya pemain penting di SC Freiburg dengan usia yang sangat muda, dan menjadikannya lonjakan tersebut sebagai kekuatan untuk masa depannya. 

Karir Matthias Ginter bersama SC Freiburg (sampai pekan ke -18) selama musim 2012/2013 adalah dengan 9 caps dan 1 cap saat tampil di DFB Pokal 2012/2013. Penampilan yang minim tersebut dikarenakan Matthias Ginter mengalami cidera sejak akhir bulan Oktber 2012 dan kemungkinan akan tampil kembali di awal paruh musim kedua bersama SC Freiburg. Sedangkan untuk karir bersama timnas junior Jerman hingga saat ini (2012/2013), Matthias Ginter telah merasakan total 9 caps (Timnas Jerman U-18 & U-19) dengan sumbangan 1 gol. Bakat Ginter 'tercium' oleh scout talent klub Italia, Juventus yang menyatakan ketertarikannya kepada pemuda 19 tahun tersebut.

Permainannya yang semakin menunjukkan grafik yang sangat baik sebagai bek tengah akan membuat opsi keberadaan calon pemain timnas senior Jerman bertambah untuk jangka waktu yang panjang. Banyak media yang membicarakan bahwa pemain yang mengidolakan BVB Dortmund sebagai klub favoritnya dan Mats Hummels sebagai inspirasi dalam karirnya ini adalah pemain yang sangat layak berada di skuad senior Jerman saat ini dan menjadi partner ideal bersama idolanya, Mats Hummels.


Nama : Matthias Ginter


Lahir  : 19 Januari 1994/Jerman


Klub   : SC Freiburg (2012/2013)


Posisi  : Bek Tengah


Tinggi  : 188 cm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS